Nama: Sherly Anggraeni. Kelas: 3PA10. NPM: 1A514226. Tugas: 3. Deadline: 24 Januari 2017.
MASALAH PRODUKSI PADA TOYOTA
Perusahaan Toyota, sebuah perusahaan mobil ternama di
dunia. Produknya yang banyak digunakan di berbagai Negara di seluruh dunia
menarik minat banyak kalangan, terutama untuk mengulas tentang kesuksesan
Toyota dalam memasarkan produk mobil mereka. Kinerja yang tinggi dan kontrol
kualitas yang sangat baik merupakan salah satu kunci sukses bagi perusahaan
ini. Salah satu kinerja yang digunakan oleh beberapa perusahaan lain, dinamakan “Toyota Ways”.
Jelas saja ini menjadi sebuah tolak ukur penting bagi
kesuksesan sebuah perusahaan ketika caradan kinerja dari perusahaan tersebut
coba digunakan dan diterapkan dalamperusahaan lain.
Meskipun demikian, perusahaan sebesar Toyota pun tidak
lepas dari masalah. Di bulan Februari 2010, Toyota melakukan kesalahan produksi
pada pedal gas dan sistem rem. Tentunya ini mengakibatkan kerugian yang cukup besar
bagi perusahaan ini. Penarikan mobil dari seluruh dunia menjadi jalan keluar
yang diambil oleh Toyota demi mempertahankan kepercayaan pelanggan kepada
produk mereka. Setelah didiskusikan, ternyata ada beberapa hal yang mendasari
kejadian ini. Perusahaan Toyota yang ingin mendominasi pasar mobil dunia,
mencoba ini sia sike wilayah Eropa dan Amerika. Runtuhnya United Motors menjadi
salah satu gerbang masuk yang paling ampuh untuk mengambil alih pasar
perusahaan otomotif nomor satudi dunia tersebut. Demi suksesnya produk mobil di
wilayah Amerika dan Eropa, Toyota mengganti namanya menjadi Lexus dengan
menyesuaikan design dan karakteristik mobil-mobil yang diminati masyarakat
Amerika dan Eropa. Rencana ini siasi ke dua benua yang sangat berpengauh di
dunia tersebut ternyata tidak semulus apa yang dibayangkan. Banyak tuntutan
yang harus dipenuhioleh perusahaan Toyota termasuk harus membangun pabrik di
wilayah Amerika. Tentunya pembangunan pabrik ini mengalami kendala di
mana-mana. Kendala yang paling mendominasi adalah masalah budaya kerja. Budaya
kerja Toyota yang sangat disiplin dan ketat dalam kualitas ternyata tidak dapat
dengan mudah diterapkan di dataran Amerika dan Eropa. Perbedaan budaya kerja
ini ternyata menjadi mata pisau tajam bagi perusahaan yang sewaktu-waktu dapat
menjadi masalah besar. Ini terbukti dengan adanya masalah pada pedal gas dan
sistem rem yang terjadi di bulan Februuari 2010 tersebut.
Kualitas dan kinerja dijadikan satu-satunya
alasan yang mendasari masalah ini. Ternyata bila dilihat secara mendalam,
budaya kerja yang tidak sesuai yang menjadi penyebab utamanya. Ketidaknyamanan
para pegawai menjadi salah satu penyebab penurunan kontrol kualitas yang
terjadi di dalam perusahaan. Terlebih lagi bagi pasar Amerika dan Eropa
kualitas produk menjadi nomor satu.
Analisis :
Pada perusahaan mana pun, bahkan perusahaan besar
sekelas Toyota, masih saja terdapat kesalahan. Namun, hal itu tergantung bagaimana
perusahaan mengatasinya untuk menjadi lebih baik lagi dan tidak membuat kesalahan
yang sama. Seperti Presiden Direktur Toyota yang rela membungkukkan badannya
dan meminta maaf kepada dunia mengenai kesalahan produksi yang telah dilakukan
perusahaannya. Ini adalah satu contoh sikap baik pemimpin yang patut
kitateladani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar