- Nama : Sherly
Anggraeni
Kelas : 2PA10
- NPM : 1A514226
- Chapter : 7 “Revisiting
Computer-Mediated Communication for Work, Community, and Learning”
Introduction
Revisiting
CMC and Internet Debates
Unbundling
Users and Their Online Activities
Online
and Offline Integration
Wrapping
Up
References
INTRODUCTION
Semua perdebataan tentang kegunaan dan kelayakan
computer-mediated
communication
(CMC) sudah banyak diketahui. CMC menentang beberapa argumen tentang cara untuk
mengurangi isyarat dari lingkungan yang membuatnya tidak dapat membangun
kepercayaan, persahabatan, dan hubungan yang kompleks. Pada waktu yang sama,
CMC merayakan kebebasan yang berkaitan dengan isyarat argumen yaitu dengan
memberikan karkter pribadi, status, dan jenis kelamin (e.g., Turkle, 1995; for
reviews of debates about CMC, see Culnan & Markus, 1987; Haythornthwaite et al., 1998; Herring, 2002). Salah
satu pihak berpendapat bahwa waktu secara online adalah waktu yang diambil dari
hubungan yang nyata, sementara yang lain memuji keuntungan hubungan online di masyarakat (e.g., Nie, 2001; Kraut
et al., 1998; for reviews of debates about the Internet, see Boase
& Wellman, 2005; DiMaggio et al., 2001;
Haythornthwaite & Wellman, 2002; Wellman et al., 1996).
Sejumlah sarjana telah mencatat, CMC
dan internet tanpa henti telah masuk ke dalam kehidupan sehari-hari (Wellman &
Haythornthwaite, 2002; Bakardjieva & Smith, 2001),
sekarang CMC juga terhubung dengan internet, keterhubungan tersebut menjadikan
CMC dan internet tidak dapat membahas satu tanpa yang lain. Perdebatan CMC dan
internet telah ditinjau ulang untuk mencari cara mendamaikan hasil yang bertentangan,
dan menyimpulkan beberapa pertanyaan-pertanyaan baru untuk meminta pencerahan dari
CMC.
REVISITING
CMC AND INTERNET DEBATES
Argumen yang menentang CMC berfokus untuk
“mengurangi isyarat” pada lingkungan komunikasi (Culnan & Markus, 1987;
Short et al., 1976), cara berkomunikasi telah dikurangkan, komunikasi digunakan
untuk pertukaran teks saja, tanpa penambahan isyarat suara, ekspresi
wajah, sikap tubuh, dan penampilan pribadi. Namun, jika hanya menggunakan
pertukaran teks saja, hal tersebut membuat CMC tidak bisa menyampaikan
komunikasi dalam bentuk isyarat misalnya, ekspresi senyum digantikan dengan
komentar yang ironis. Komunikasi online tanpa isyarat menghambat kemampuan
untuk menyampaikan pesan yang jelas dan menghambat kemampuan untuk memeriksa
makna dari komunikasi berbagai isyarat. Di sisi negatif, hal ini dapat menyebabkan
ketidakpercayaan dalam hal formal dan dalam hubungan dengan orang lain. Mereka
harus bekerja keras untuk membuat percakapan menjadi lebih jelas (Clark &
Brennan, 1991; DeSanctis & Poole, 1994).
CMC
mengakui dengan berkurangnya isyarat dari lingkungan komunikasi, menjadikan
sebagai aspek yang positif. Berkurangnya isyarat dapat meningkatkan
partisipasi dan perlakuan yang setara karena kurangnya interaksi dalam bertatap
muka; seseorang bisa dihakimi hanya karena sebuah teks komunikasi mereka.
CMC tanpa isyarat memungkinkan orang untuk berpikir sebelum mengirim, memberi
waktu untuk menyusun sebuah argumen atau jawaban untuk pertanyaan, dan berpikir
dua kali sebelum mengirim jawaban yang memungkinkan berdampak besar. CMC tanpa
identitas menjadi penghalang antara diri sendiri secara online dan offline, menjadikan
diri mereka untuk memperkenalkan identitas yang baru atau berbedanya identitas
pribadi dengan yang asli. CMC tidak (dan mungkin tak pernah) menganggap isyarat
sebagai gagasan, dan tidak dapat menjaga hubungan pribadi dengan seseorang.
Alasan mengenai pertentangan CMC
telah dilihat dalam diskusi baru dari internet; CMC tidak cukup kuat untuk
mendukung hubungan dekat antar pribadi, sehingga orang-orang yang
menghabiskan waktu di internet akan kehilangan manfaat seperti hubungan di
lingkungan terdekat. Secara geografis banyak masyarakat yang menghabiskan waktu
online dengan orang asing dan dengan masyarakat yang berada di daerah geografis
lain. Sebuah studi menemukan dukungan untuk disintegrative waktu online, seperti
mengurangi interaksi lokal dengan orang lain, khususnya yang berada di rumah (Kraut
et al., 1998; Nie, 2001).
Pada awalnya CMC bertujuan untuk mempelajari
bagaimana organisasi dapat melibatkan para pekerja yang menggunakan email untuk
berkomunikasi antara pemerintah pusat dan kantor daerah (Sproull & Kiesler,
1991). Jaringan online telah menjadi penghubung dengan masyarakat internasional
dan sebagai pertukaran informasi antara pemahaman pemikiran yang satu dengan
pemikiran yang lain (Walsh & Bayma, 1996; Walsh et al., 2000; Nissenbaum
& Price, 2004). Studi terbaru menemukaan bahwa
murid-murid di perguruan tinggi memperoleh manfaat dari adanya kontak e-mail
yang menghubungkan mereka dengan keluarga yang berada dirumah (LaRose et al.,
2001); dan orang-orang yang telah berpindah dari satu lingkungan ke lingkungan
yang lain mampu menjaga kontak dengan tetangga sebelumnya (Hampton &
Wellman, 2002).
Saat ini komunitas geografi sering
mengubah teknologi komunikasi dan informasi sebagai cara untuk membangkitkan
komunitas, kebangkitan komunitas tersebut tidak hanya untuk menunjukkan
keberadaan mereka. Pergerakan ini telah diungkapkan dalam teori freenets, teorinya
sering disebut dengan jaringan inisiatif masyarakat, dan telah dibahas oleh
para peneliti di daerah komunitas informatika (e.g., see the Journal
of Community Informatics, http://ci-journal.net/index.php).
Tetapi
masih ditemui pandangan yang berbicara seolah-olah “internet” merupakan suatu
objek monolitis, orang-orang berinteraksi dengan orang lain hanya melalui
satu cara yaitu dengan menggunakan “internet”. Objek monolitis tersebut mengabaikan
perbedaan pandangan tentang siapa yang menggunakan internet, untuk apa tujuan
penggunaan internet, kapan dan dimana internet digunakan, dari konteks
kebudayaan apa, dengan siapa orang berinteraksi, dan dalam jenis teks apa.
Dua
kecenderungan dalam penelitian CMC dapat terbukti. Pertama, studi mendapatkan beberapa
alasan dari pengguna yang mengurangi dan yang menggunakan, mengartikulasikan
perbedaan di antara pengguna online daripada mereka yang tidak
online. Studi-studi tersebut membedakan aktivitas komunikasi online dalam mencari
informasi, pemeliharaan hubungan, bekerja, belajar, hiburan, memeriksa hubungan
sosial, dan menjaga hubungan dengan cara komunikasi online. Kedua, memperlakukan
online dan offline sebagai dua bagian dari keseluruhan, di mana online dan
offline melayani tujuan bersama, seperti menghubungi teman dan keluarga atau
untuk menjaga hubungan komunitas geo.
UNBUNDLING
USERS AND THEIR
ONLINE
ACTIVITIES
CMC
dan internet telah melampaui dasar kerja komunikasi, sehingga penelitian
tentang perbedaan dari keduanya dapat ditemui di antara pengguna internet dan
konteks yang menggunakan cmc. Berbagai studi dilakukan untuk mencari tahu
berapa banyak orang yang menggunakan komputer, cmc, dan internet. Dimulai dengan
menghitung berapa banyak orang yang memiliki komputer, memiliki akses internet
dan telah menggunakan aplikasi seperti e-mail. Profil dari orang yang memiliki
akses internet saat ini sudah lebih inklusif, studi yang baru menunjukkan lebih
dari sekedar urusan melihat akses si pengguna internet. Aspek yang digunakan dalam
jumlah waktu yang diperlukan untuk online masih membedakan sifat pengguna
aktivitas online. Aspek lain dari pengguna yang juga sekarang dipertimbangkan,
seperti bagaimana perbedaan jumlah tahun online mempengaruhi penggunan,
serta bagaimana psikologi dan adopter berperan penting dalam hasil penggunaan
internet.
Sekali
menggunakan antara dan di antara manusia dianggap, maka dinamika hubungan
interpersonal, kelompok interaksi, dan jejaring sosial datang ke dalam
bermain, lebih lanjut memberikan wawasan cmc dan penggunaan internet.
USERS
OF CMC AND THE INTERNET
Sampai saat ini, telah diambil dana untuk diberikan
kepada mereka yang mulai menggunakan cmc dan internet pada awal modal untuk
pengguna nanti. Namun, ini diabaikan bagaimana pengguna gelombang pertama
sesuai dengan profil awal pengguna inovasi: mereka lebih kosmopolitan, lebih
aktif sosial, dan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dan tingkat pendidikan (Nie et al.,
2002; Rogers, 1995). Awal pengguna juga sebagian besar muda, putih, kaya, dan
laki laki. Ini telah mengarahkan perhatian bahwa dampak sosial dari internet
mencerminkan atribut dari pengguna pada internet (Nie, 2001; Howard et al.,
2002; Kavanaugh & Patterson, 2002). Konektifitas yang lebih baik juga
ditemukan extroverts dari pada introverts (Kraut et al., 2002), dan bagi mereka
yang bekerja berdekatan atau hubungan pertemanan, (Haythornthwaite &
Wellman, 1998; Haythornthwaite, 2001, 2002), karakteristik yang lainnya bahwa
prediksi individualis dan telah berhubungan baik. Apa yang terjadi dengan CMC
selanjutnya dan internet mungkin dianggap berbeda saat pengguna yang lama dan
mereka yang baru berbeda dan perbedaan demografis meningkatkan jumlah online
mereka, tapi itu adalah kemungkinan bahwa itu masih akan menjadi koneksi yang
bagus yang membuat sebagian besar dari kesempatan ini dan yang teknologi
tawarkan.
Studi memiliki pusat utama didalam cara mengukur
tradisi dari penggunaan demografis. Contohnya, jenis kelamin, ras dan status
sosial ekonomi, dengan memusatkan yang sekarang bernama "Kesenjangan
Digital" (NTIA, 2000,2002.). Hasil di Amerika Serikat menunjukkan bahwa
online sekarang sama rata antara pria dan wanita, tapi upaya pria dan wanita
lakukan karena online berbeda. Pria lebih banyak menggunakan untuk bekerja,
mencari berita olahraga, politik, informasi finansial dan berita terbaru,
belanja online, perdagangan saham, lelang online, mengunjungi situs pemerintah,
dan mendownload lagu. Wanita cenderung untuk kesehatan dan informasi agama,
menyelidiki pekerjaan baru, dan bermain permainan (Howard, 2002). Wanita lebih
menggunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga dan membantu mengatur keluarga
dengan koneksi internet (Boneva & Kraut, 2002; Kazmer &
Haythornthwaite, 2001).
Sementara penduduk Amerika berkulit putih masih lebih
menunjukan aksesnya dibanding minoritas, penggunaan meningkat diantara penduduk
kulit hitam dan latin. Masih belum diketahui, yang mana dari dua kelompok yang
terkahir kali online (Howard et al., 2002). Howard
et al. (2002) menemukan di Amerika Serikat, bahwa sementara secara
keseluruhan dari orang yang online mulai menunjukan perbadaan dari jenis
kelamin dan ras yang menghilang. Perbedaan masih terlihat dibeberapa waktu saat
online, dengan minoritas online yang kurang dan sedikit waktu dari kulit putih.
ONLINE
CONTENT AND USEFULNESS
Penelitian baru memberikan perhatian
untuk konteks dimana teknologi, CMC, dan internet adalah memperkenalkan, dan
khususnya konten secara online dan penghubung untuk berbagai potensial dan
aktual pengguna CMC dan internet. Katz dan Rice (2002b), misalnya, menemukan
bahwa sementara perbedaan penggunaan bertahan dijenis kelamin, usia, pendapatan
rumah tangga, pendidikan, dan ras, itu semua menghilang setelah mengendalikan
kesadaran internet, menunjukan masalah tidak tepat, tapi itu semua dianggap
sebagai catatan yang lebih lama manfaatnya.
GROUPS,
NETWORKS, AND COMMUNITIES
Spears et al. (2001), Warschauer (2003), dan
DeSanctisdan Poole (1994) perhatian mereka tertuju untuk pentingnya kelompok
konteks dengan cermat menggunakan dari CMC.
DeSanctis
dan Poole memiliki konsep adaptive struktural yang menekankan bagaimana
kelompok mengatur norma-norma mereka sendiri dengan standar komunitas yang
dibuat dan diperkuat melalui penggunaan yang sebenarnya dan perhatian yang
diberikan kepada fitur media yang lain. Spearset al. (2001) menunjukan
bahwa perbedaan apa yang kelompok hadiri untuk apa yang paling menarik pengaruh
kelompok yang norma normanya diadopsi. Kedua set penulis menunjukan bahwa
karena perbedaan dikelompok, perilaku komunikasi dalam satu kelompok tidak
perlu selalu muncul dalam lain nya.
SOCIAL
NETWORKS
Penelitian jaringan sosial melihat penggunaan CMC di
dalam hubungan dari orang
yang berhubungan dengan siapa. Beberapa hasil
dari media penelitian jaringan sosial menggunakan saran bahwa ditemukan hasil
yang berlawanan dari penggunaan CMC dan Intertnet mungkin mendamaikan dengan
melihat secara lebih dekat pada macam-macam media pendukung (Haythornthwaite 2002,
2005). Penelitian jaringan telah menemukan bahwa penggunaan media berbeda
berdasarkan, pada kekuatan antar hubungan sepasang komunikasi. Namun,
perbedaannya tidak pada media apa yang digunakan, tapi berapa banyak, mereka yang
hubungan yang lebih kuat lebih menggunakan media komunikasi yang tersedia
daripada mereka yang hubungannya lemah (Haythornthwaite & Wellman, 1998;
Haythornthwaite, 2001, 2002; Koku et al., 2001).
Sementara itu ada juga perkembangan
dalam memahami peran CMC dan interaksi online yang masih berhubungan dengan
aktivitas offline, masih ada beberapa bahasan tentang penggunaan banyak media.
Tetapi masih banyak bahasan berlanjut untuk memerikasa satu media, contohnya :
pesan elektronik, blog, ataupun pesan instan. Melihat penggunaan komunikasi yg
memiliki banyak arti adalah sebuah langkah asli untuk memahami tempat setiap
media dalam kebiasaan berkomunikasi secara individual, kelompok, dan komunitas.
TIE-BASED VIEW OF MEDIA USE
Sebuah interpersonal, pandangan tentang media didasarkan
untuk mendamaikan hasil yang sebelumnya berbeda. Jika kita menuduh dan
menentang argumen CMC dalam hal jaringan hubungan, alasan menentang CMC,
terutama ketidakmampuan untuk menyampaikan emosi atau pemikiran yang kompleks,
dapat dilihat sebagai argumen CMC tidak mampu untuk menyampaikan isyarat yang
cukup untuk mempertahankan pekerjaan atau hubungan persahabatan. Argumen CMC
memiliki kaya sarana komunikasi, argumen juga merupakan tentang kemampuan untuk
menjaga ikatan yang kuat. Komunikasi CMC muncul lebih kuat dan memperkenalkan
masyarakat luas yang mencakup hubungan interpersonal dan bahasa halus secara
online (termasuk simbol seperti emtikon, singkatan, dan juga norma sosial untuk
menggunakan bahasa dan konten percakapan). Dengan demikian, penggunaan
membangun pada satu sama lain untuk mendukung hubungan, dan pada akhirnya
keseluruhan dari jaringan hubungan.
ONLINE
AND OFFLINE INTEGRATION
Kecenderungan utama dalam penelitian
yang kedua mengeksplorasi faktor-faktor sinergi antara online dan hubungan
komunikasi offline. Sebagian penelitian ini di gerakan oleh pengakuan dari CMC
dan internet telah menjadi bagian rutin kehidupan sehari-hari, daripada
menduduki sebuah keberadaan dunia yang terpisah. Alat berkirim surat telah
beralih dari chatting remaja untuk dunia bisnis (Cho et al., 2005;
Quan-Haase et al., 2005), komunitas-komunitas online dari program domain
berlatih bisnis masyarakat, e-mail sebagai alat bisnis untuk komunikasi antar
pribadi.
DOMESTICATION
CMC dan internet telah bergerak ke
luar kantor, mereka juga menemukan konteks yang baru. Saat ini mempelajari
kecenderungan di domestikasi internet.
Salaff (2002) memeriksa bagaimana
bekerja dirumah karena di kelola membantu membawa pekerjaan kantor kedalam
ruang domestik dan Kazmer (2002) melihat bagaimana pelajar memuat pendidikan
mereka dan tanggung jawab kerja mereka kedalam offline rumah.
WRAPPING
UP
Penelitian CMC dan internet
menunjukkan bahwa masih ada perhatian yang kuat pada komunikasi internet
terhadap cara perubahan perilaku dan cara kita menjaga sebuah hubungan. Seperti
pada awal perdebatan, CMC mengkhawatirkan pengguna internet yang akan berdampak
pada keluarga dan hubungan lokal. Perdebatan berlangsung lama tentang hilangnya
komunitas pada setiap perpindahan masyarakat migrasi, masyarakat urbanisasi,
dan perubahan teknologi. Tetapi, perubahan itu pasti terjadi seiring
berjalannya waktu kehidupan (selama lebih dari 16 jam pengguna mengunakan
internet), dimana teknologi sudah berada (secara meningkat dirumah), dimana
kita bisa mencapainya (dimana saja dengan menggunakan komputer), kapan kita
bisa menggunakannya (ketika konektivitas melintasi zona waktu dunia).
Sementara penelitian CMC dan
internet yang sebelumnya, cenderung untuk memperbaiki konsep monolitik, maka
banyak orang menggunakan konsep tersebut untuk berbagai macam keperluan; telah
menciptakan sebuah kebutuhan yang lebih bertema pada pekerjaan. Dalam penelitian
yang dilakukan sampai sejauh ini, hal tersebut dilakukan melalui dua
kecenderungan: (1) penelitian yang konteks, aktifitas, dan penggunanya
unbundles. Mereka mencari kegunaan oleh masing-masing dan setiap pengguna
mempunyai perbedaan di msyarakat. (2) penelitian yang mempelajari konsituensi
pengintegrasian CMC dan internet kedalam kehidupan sehari-hari. Pandangan ini
bersifat saling melengkapi. Sementara kehidupan sehari-hari memaksa kita untuk
melihat tumpang tindih antara interaksi online dan offline, pendekatan
unbundling mengingatkan kita bahwa ada perbedaan tentang siapa yang tidak
online dan apa yang mereka lakukan disana. Dengan demikian, hal ini penting
karena penelitian dilanjutkan untuk mengatasi dua pandangan tersebut. Kedua
pandangan tersebut penting untuk pertanyaan baru tentang CMC dan penggunaan
internet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar