Senin, 11 Desember 2017

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Nama Kelompok : Nur Arofah (18514145)
                           Sherly Anggraeni (1A514226)
                           Tasya Tanzilal Rizqi (1A514672)
Kelas : 4PA10
Tugas : 3



Selasa, 07 November 2017

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Nama: Sherly Anggraeni. Kelas: 4PA10. NPM: 1A514226. Tugas: 2.

A.   Elemen Sistem
Elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat diindentifikasikan. Input-output adalah kerangka yang bermanfaat untuk mengevaluasi operasi sistem (analisis hasil akhir). Menurut Kambey (2010) dapat dikatakan sistem memiliki elemen-elemen diantaranya sebagai berikut:

1.   Tujuan (Goal)
Sebuah sistem harus memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut berfungsi sebagai motivasi untuk mengarahkan sistem. Tujuan sistem informasi bergantung pada kegiatan yang ditangani oleh organisasi yang mengimplitasikan sistem informasi tersebut.

2.   Mekanisme pengendalian (Control Mechanism)
Elemen mekanisme pengendalian merupakan unsur pengawasan dari pelaksanaan proses pencapaian tujuan.

3.   Masukan (Input)
Segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk di proses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.
4.    Proses (Process)
   Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transfer misi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa hal-hal yang tidak berguna. Pada sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang mermacam-macam, meringkas data, melakukan perhitungan, dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses.
5.   Keluaran (Output)
   Merupakan hasil dari pemrosesan atau hasil pengoperasian dari suatu sistem. Keluaran dalam sistem informasi dapat berupa produk akhir (finished product), pelayanan manusia (human service), informasi rekomendasi, cetakan laporan, dan sebagainya.
B.   Karakteristik Sistem
Menurut Jogianto (2005), mengemukakan sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu: 
1.   Memiliki Komponen
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2.   Memiliki Batasan (Boundaries)
   Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3.   Memiliki Lingkungan (Environment)
    Dapat bersifat menguntungkan dana dapat juga bersifat menguntungkan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4.   Memiliki Penghubung (Interface)
   Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi daengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 
5.   Memiliki Masukan (Input)
   Dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam komputernya dan data adalah signal input untuk di olah menjadi informasi. 
6.   Memiliki Keluaran (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan, misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan meupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7.   Memiliki Pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang.

8.   Memiliki Sasaran atau Tujuan
Sebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran atau pun tujuan. Dengan adanya sasaran item, maka kita dapat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran apa yang akan dihasilkan sistem tersebut dapat dikatakan berhasil apabila mencapai atau mengenai sasaran atau pun tujuan.

C.     Model Sistem Informasi Psikologi
  Penjurusan siswa SMA kelas X.

1.   Tujuan
Tes SAT atau disebut juga dengan Tes Potensi Akademik adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang akademis atau keilmuan baik di bidang sains, sosial maupun bahasa.

2.   Input
Berdasarkan 4 jenis tes potensi akademik yang terdiri dari tes numerik, tes verbal, tes spatial, dan tes analogi.

3.   Proses
Jumlah jawaban benar akan diproses kedalam norma-norma tertentu yang akan menghasilkan nilai. Dari nilai akan dihitung menggunakan rumus untuk mendapatkan hasil.

4.   Output
Keluaran atau hasil yang diinginkan terdiri dari 3 yaitu (sesuai, ragu-ragu, tidak sesuai) pada IPA, IPS, BAHASA.

Sumber:
Kambey, D. C. (2006). Landasan Teori Administrasi atau Manajemen. Manado:          Yayasan Tri Ganesha Nusanntara.
Jogianto, H. M. (2005). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.

Selasa, 03 Oktober 2017

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Nama: Sherly Anggraeni. Kelas: 4PA10. NPM: 1A514226. Tugas: 1.

A.  Sistem
Definisi Sistem

Menurut Murdick dan Ross, (dalam Fatta, 2007) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.

Menurut Mc. Leod, (dalam Fatta, 2007) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Romney dan Steinbart, (dalam Mulyani, 2016) mengatakan sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling bekerja dan berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Fat, (dalam Hutahaean, 2014) sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau asbstrak (a set of thing) yang terdirir dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.

Menurut Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo, (dalam Hutahaean, 2014) suatu sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu sekelompok elemen yang erat hubungannya antara satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

B.  Informasi
Definisi Informasi

Menurut Davis, (dalam Fatta, 2007) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Menurut Gordon B. Davis, (dalam Hutahaean, 2014) informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Menurut Mc Leod, (dalam Fatta, 2007) mengatakan bahwa informasi adalah data yang telah di proses, atau data yang memiliki arti.

Menurut Hendi Haryadi (2009) informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Jogiyanto (2005) informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang berguna untuk para pengambil keputusan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan.

C.  Psikologi
Definisi Psikologi

Menurut Wundt (dalam Basuki, 2008) psikologi itu merupakan ilmu tentang kesadaran manusia (the science of human consciusness).

Menurut Plotnik, (dalam Basuki, 2008) psikologi merupakan studi yang sistematik dan ilmiah tentang perilaku dan proses mental.

Menurut Branca, (dalam Basuki, 2008) menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia.

Menurut Gardner Murphy (dalam Sarwono, 2009) psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.

Menurut Clifford T. Morgan (dalam Sarwono, 2009) psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari proses mental dan perilaku, dan sebagai manifestasi dari kesadaran.

Definisi Sistem Informasi Psikologi
   Berdasarkan uraian dari definisi sistem, informasi, dan psikologi dapat di simpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah sistem atau tata cara yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas, atau alat teknologi untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai perilaku serta proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut dapat di ubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.


Dfatar Pustaka:

Basuki, A.M.H. 2008. Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Fatta, H.A. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Haryadi, H. 2009. Administrasi Perkantoran. Jakarta: Visi Media.
Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Selasa, 24 Januari 2017

PSIKOLOGI MANAJEMEN

Nama: Sherly Anggraeni. Kelas: 3PA10. NPM: 1A514226. Tugas: 3. Deadline: 24 Januari 2017.

MASALAH PRODUKSI PADA TOYOTA

Perusahaan Toyota, sebuah perusahaan mobil ternama di dunia. Produknya yang banyak digunakan di berbagai Negara di seluruh dunia menarik minat banyak kalangan, terutama untuk mengulas tentang kesuksesan Toyota dalam memasarkan produk mobil mereka. Kinerja yang tinggi dan kontrol kualitas yang sangat baik merupakan salah satu kunci sukses bagi perusahaan ini. Salah satu kinerja yang digunakan oleh beberapa perusahaan lain, dinamakan “Toyota Ways”. Jelas saja ini menjadi sebuah tolak ukur penting bagi kesuksesan sebuah perusahaan ketika caradan kinerja dari perusahaan tersebut coba digunakan dan diterapkan dalamperusahaan lain.

Meskipun demikian, perusahaan sebesar Toyota pun tidak lepas dari masalah. Di bulan Februari 2010, Toyota melakukan kesalahan produksi pada pedal gas dan sistem rem. Tentunya ini mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan ini. Penarikan mobil dari seluruh dunia menjadi jalan keluar yang diambil oleh Toyota demi mempertahankan kepercayaan pelanggan kepada produk mereka. Setelah didiskusikan, ternyata ada beberapa hal yang mendasari kejadian ini. Perusahaan Toyota yang ingin mendominasi pasar mobil dunia, mencoba ini sia sike wilayah Eropa dan Amerika. Runtuhnya United Motors menjadi salah satu gerbang masuk yang paling ampuh untuk mengambil alih pasar perusahaan otomotif nomor satudi dunia tersebut. Demi suksesnya produk mobil di wilayah Amerika dan Eropa, Toyota mengganti namanya menjadi Lexus dengan menyesuaikan design dan karakteristik mobil-mobil yang diminati masyarakat Amerika dan Eropa. Rencana ini siasi ke dua benua yang sangat berpengauh di dunia tersebut ternyata tidak semulus apa yang dibayangkan. Banyak tuntutan yang harus dipenuhioleh perusahaan Toyota termasuk harus membangun pabrik di wilayah Amerika. Tentunya pembangunan pabrik ini mengalami kendala di mana-mana. Kendala yang paling mendominasi adalah masalah budaya kerja. Budaya kerja Toyota yang sangat disiplin dan ketat dalam kualitas ternyata tidak dapat dengan mudah diterapkan di dataran Amerika dan Eropa. Perbedaan budaya kerja ini ternyata menjadi mata pisau tajam bagi perusahaan yang sewaktu-waktu dapat menjadi masalah besar. Ini terbukti dengan adanya masalah pada pedal gas dan sistem rem yang terjadi di bulan Februuari 2010 tersebut.


Kualitas dan kinerja dijadikan satu-satunya alasan yang mendasari masalah ini. Ternyata bila dilihat secara mendalam, budaya kerja yang tidak sesuai yang menjadi penyebab utamanya. Ketidaknyamanan para pegawai menjadi salah satu penyebab penurunan kontrol kualitas yang terjadi di dalam perusahaan. Terlebih lagi bagi pasar Amerika dan Eropa kualitas produk menjadi nomor satu.

Analisis :
Pada perusahaan mana pun, bahkan perusahaan besar sekelas Toyota, masih saja terdapat kesalahan. Namun, hal itu tergantung bagaimana perusahaan mengatasinya untuk menjadi lebih baik lagi dan tidak membuat kesalahan yang sama. Seperti Presiden Direktur Toyota yang rela membungkukkan badannya dan meminta maaf kepada dunia mengenai kesalahan produksi yang telah dilakukan perusahaannya. Ini adalah satu contoh sikap baik pemimpin yang patut kitateladani.

Selasa, 17 Januari 2017

PSIKOLOGI MANAJEMEN

Nama: Sherly Anggraeni. Kelas: 3PA10. NPM: 1A514226. Tugas: 2. Deadline: 17 Januari 2017.


Kiat-kiat atau cara-cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan motivasi karyawan atau SDM.

Sesuai dengan pendapat Hasibuan (2009:222) motivasi yang diberikan kepada karyawan ada dua macam, yaitu : a. Motivasi langsung adalah motivasi (material dan non material) yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. b. Motivasi tidak langsung, adalah motivasi yang diberikan hanya fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja/kelancaran tugas, sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya.

Ø Tingkatkan motivasi kerja karyawan melalui training
Terkadang menekuni sebuah pekerjaan yang sama setiap harinya, membuat sebagian besar karyawan merasa jenuh dan bosan. Dampaknya, motivasi karyawan akan turun sehingga mereka tidak bekerja secara optimal. Karena itu untuk mengembalikan motivasi karyawan, Anda perlu mengadakan training khusus bagi para karyawan. Misalnya saja mengadakan pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan kerja mereka, atau sekedar training untuk membangun kembali motivasi karyawan yang mulai turun.

Ø Berikan reward bagi karyawan yang berprestasi
Tidak ada salahnya jika anda memberikan reward khusus bagi karyawan yang berprestasi. Bisa berupa bonus atau insentif, maupun berupa hadiah kecil yang bisa mewakili ucapan terima kasih perusahaan atas prestasi para karyawan. Cara ini terbukti cukup efektif, sehingga karyawan lebih bersemangat untuk memberikan prestasi-prestasi berikutnya bagi perusahaan.

Ø Lakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan
Sebagai pemimpin perusahaan, anda juga perlu melakukan pendekatan pada para karyawan anda. Bila perlu kenali kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing dari mereka, sebab hal ini akan memudahkan anda untuk mengevaluasi perkembangan setiap karyawan. Mana karyawan yang memiliki prestasi kerja cukup bagus, dan mana karyawan yang membutuhkan dukungan anda untuk mencapai keberhasilan seperti rekan-rekan lainnya. Tentu dengan pendekatan tersebut, anda dapat membantu karyawan yang kesulitan mengerjakan tugasnya untuk bisa berhasil meraih prestasi seperti karyawan lainnya.

Ø Adakan kegiatan khusus untuk membangun kekeluargaan antara karyawan dan perusahaan.
Membangun kekeluargaan antara pihak karyawan dan pemilik usaha, menjadi langkah jitu untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. Dengan kekeluargaan yang kuat, mereka akan ikut merasakan kepemilikan perusahaan tersebut. Sehingga loyalitasnya untuk bersama-sama membesarkan perusahaan semakin meningkat. Adakan acara pertemuan rutin setiap bulannya, yang bisa mengakrabkan semua karyawan di perusahaan anda. Lingkungan kerja yang hangat dan akrab, akan membuat karyawan merasa nyaman dalam menjalankan pekerjaannya.

Ø  Ketahuilah standard anda. Komunikasikan standard-standard itu dan konsistenlah.

Ø Sadarlah akan prasangka-prasangka anda sendiri terhadap orang sehingga tidak mempengaruhi penilaian anda terhadap prestasi mereka.

Ø  Biarkanlah orang mengetahui di mana mereka itu berdiri.

Ø  Berilah pujian dalam keadaan yang pantas dan sesuai.

Ø Usahakanlan selalu agar pekerja-pekerja diberi tahu akan perolehan-perolehan yang mungkin mempengaruhi mereka.

Ø  Perhatikan dan peliharalah pekerja-pekerja anda.

Ø  Tanggapilah orang sebagai tujuan, bukan sebagai alat.

Ø  Carilah jalan untuk menolong.

Ø  Ambillah tanggung jawab untuk orang lain.

Ø  Bangunlah kemerdekaan.

Ø  Tunjukkan ketekunan dan kerajinan.

Ø  Bijaksanalah kepada pekerja anda.

Ø  Bersedialah belajar dari orang lain.

Ø  Tetaplah flexible atau luwes.

Ø  Tunjukkanlah kepercayaan.

Ø  Biarkanlah kemerdekaan ekspresi.

Ø  Delegasikan, delegasikan, dan delegasikanlah.

Ø  Doronglah kreativitas.

Selasa, 10 Januari 2017

PSIKOLOGI MANAJEMEN

Nama: Sherly Anggraeni. Kelas: 3PA10. NPM: 1A514226. Tugas:1 . Deadline: 10 Januari 2017.

Perencanaan dan Pengembangan Karier

PENGERTIAN PERENCANAAN KARIER
Perencanaan karier terdiri atas dua suku kata, yaitu perencanaan dan karier. Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Karier adalah semua jabatan atau pekerjaan yang dimiliki atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang. Orang-orang mengejar karier untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu secara mendalam.
Perencanaan karier (career planning) adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan seorang karyawan suatu organisasi atau perusahaan sebagai individu meniti proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya. Yaitu suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk tujuan-tujuan kariernya.

PENGERTIAN PENGEMBANGAN KARIER
Pengembangan karier merupakan implementasi dari perencanaan karier. Untuk itu pengembangan karier dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan rencana kariernya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta pengalaman kerja.

TUJUAN DAN MANFAAT PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIER
1.    Persamaan karier (career equity). Karyawan menginginkan adanya kesamaan di dalam        sistem promosi dan kesempatan memajukan karier.
2.    Masalah pengawasan (supervisory consern).
3.    Kesadaran akan adanya kesempatan (aware ness of opportunity).
4.    Minat karyawan (employment interest).
5.    Kepuasan karir (career statisfaction).

TUJUAN PERENCANAAN KARIER
1.    Meluruskan strategi dan syarat-syarat karyawan intern (aligns strategy and internal staffing).
2.    Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan (develops promotable employees).
3.    Memudahkan penempatan ke luar negeri (facilitates international placement).
4.    Membantu di dalam keanekaragaman tenaga kerja (assists with workforce diversity).
5.    Mengurangi pergantian (lower turnover).
6.    Menyaring potensi karyawan (taps employee potential).
7.    Meneruskan pertumbuhan pribadi (furthers personal growth).
8.    Mengurangi penimbunan (reduce hearding).
9.    Memuaskan kebutuhan karyawan (satisfies employee needs).

TUJUAN PENGEMBANGAN KARIER
Andrew J. Dubrin (1982) menguraikan sejumlah tujuan pengembangan karir yang dijabarkan sebagai berikut:
1.        Membantu pencapaian tujuan individu dan perusahaan.
2.        Menunjukkan hubungan kesejahteraan pegawai.
3.        Memperkuat hubungan antara pegawai dan perusahaan.
4.        Membuktikan tanggung jawab sosial.
5.        Membantu memperkuat pelaksanaan program-program.
6.        Mengurangi turnover (pergantian karyawan karena mengundurkan diri).
7.        Mengurangi keusangan profesi dan manajerial.
8.        Menggiatkan analisis dari keseluruhan pegawai.
9.        Menggiatkan pemikiran (pandangan) jarak waktu yang panjang.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN KARIER
Beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan karier, antara lain:
1.     Tahap kehidupan karier.
2.     Dasar karier atau jangkar karier.
Ada lima perbedaan motif dasar karir yang menjelaskan jalan bagi orang-orang untuk memilih dan mempersiapkan karirnya, di mana mereka menyebutnya sebagai jangkar karir (career anchors), antara lain:
a)        Kemampuan manajerial.
b)        Kemampuan fungsional-teknis.
c)        Keamanan.
d)        Kreativitas.
e)        Otonomi dan kebebasan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KARIER
Beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan karier, antara lain:
1.        Hubungan Pegawai dan Organisasi.
2.        Personalia Pegawai.
3.        Faktor Eksternal.
4.        Politicking Dalam Organisasi.
5.        Sistem Penghargaan.
6.        Jumlah Pegawai.
7.        Ukuran Organisasi.
8.        Kultur Organisasi.
9.        Tipe Manajement

UNSUR-UNSUR PROGRAM PERENCANAAN KARIER
1.        Penilaian individu tentang kemampuan, minat, kebutuhan karir dan tujuan.
2.        Penilaian organisasi tentang kemampuan dan kesanggupan pegawai.
3.  Komunikasi informasi mengenai kebebasan memilih dan kesempatan karir pada  organisasi.
4.   Penyuluhan karir untuk menentukan tujuan-tujuan realistik dan rencana untuk            pencapaiannya.

UNSUR-UNSUR PROGRAM PENGEBANGAN KARIER
      1.      Membantu pegawai dalam menilai kebutuhan karier internnya sendiri.
      2.      Mengembangkan dan mengumumkan memberitahukan kesempatan-kesempatan karier             yang ada dalam organisasi.
3.      Menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan pegawai dengan kesempatan-kesempatan              karier.


Sumber: